Bondowoso, BERITALIMA.ID – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Bondowoso, menggelar program Metode Operasi Wanita (MOW) secara gratis.
Program MOW ini bekerja sama dengan RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso dan terlaksana di Rumah Sakit dr Koesnadi, pada Sabtu (12/7/2025).
Program MOW diperuntukkan bagi perempuan yang benar-benar mantap untuk tidak memiliki anak lagi dan usianya rata-rata di atas 40 tahun.
Program MOW, atau Metode Operasi Wanita, adalah prosedur sterilisasi permanen untuk wanita, di mana saluran tuba fallopi (yang menghubungkan ovarium ke rahim) dipotong atau diikat, mencegah sel telur bertemu sperma sehingga kehamilan tidak terjadi.
Program ini merupakan salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang banyak dipilih oleh pasangan yang sudah tidak ingin memiliki anak lagi.
“Prosedur utama harus ada izin suami,” kata Dirut RSUD dr. H. Koesnadi Bondowoso,
dr. Yus Priyatna.
Jika syaratnya harus seizin suami, bagaimana jika ada seorang janda mau melakukan MOW ini.
Dokter Yus Priyatna pun sedikit bingung mendapat pertanyaan tersebut dari wartawan, sambil tertawa dia mengatakan, untuk apa janda ikut program MOW.
“Ya gimana, gak ada suami kan,” kata dia.
Sebagai informasi, ada 120 akseptor mendapatkan pelayanan gratis metode operasi wanita (MOW) RSUD dr H Koesnadi Bondowoso.
Program ini menjadi upaya nyata dari Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam mewujudkan keluarga yang berkualitas dan sejahtera. Selain itu, MOW ini juga dianggap mampu mengendalikan jumlah penduduk.
Wakil Bupati Bondowoso, Yahya As’ad, mengatakan kegiatan ini bukan sekadar program pengendalian jumlah penduduk, tapi merupakan bakti sosial untuk menciptakan keluarga yang sehat, sejahtera, dan terencana.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinsos P3AKB Bondowoso, Anisatul Hamidah menegaskan, pelayanan MOW menjadi layanan rutin bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Para akseptor sebelum mengiukuti MOW, terlebih dahulu diskrining secara fisik dan psikis. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan mental dan fisik dari para peserta,” ungkapnya.(*/Ubay).