Bondowoso, BERITALIMA.ID – Sekolah Luar Biasa (SLB) lembaga pendidikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus di Bondowoso belum tersentuh oleh program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ketua Puskowapi Jawa Timur, Murti Jasmani menyoroti peran satgas MBG Kabupaten Bondowoso. Menurutnya satgas harus mempetakan lembaga sekolah yang belum tersentuh oleh MBG dan mempercepat pendirian SPPG agar bisa menjangkau lebih luas penerima manfaat MBG.
“Kita tidak tahu tugas satgas ini gimana, sampai ada sekolah anak berkebutuhan khusus di Bondowoso belum menikmati MBG,” kata Murti, usai mengisi acara diskusi publik tentang MBG di Universitas Bondowoso, Kamis (16/10/2025).
Ia mengungkapkan, satgas MBG harusnya juga memiliki peta geografis, misal kecamatan mana yang belum ada SPPG dan yang sulit diakses MBG.
“Kami sebagai masyarakat memberikan masukan ke satgas MBG, jangan sering-sering diskusi tertutup secara internal, setidaknya membuka diri agar apa yang menjadi aspirasi masyarakat bisa tersampaikan” ujarnya.
Dikonfirmasi, penanggungjawab Satgas MBG yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso, Fathur Rozi, mengatakan pihaknya selalu berkoordinasi dalam pelaksanaan progam MBG.
“Ini menjadi bahan evaluasi agar ada percepatan realisasinya dengan tahapan-tahapan yang sesuai,” ringkas Rozi, kepada beritalima.id secara tertulis.
Sementara itu, koordinator SPPG Wilayah Bondowoso, Mila Afriana Agustin membenarkan bahwa memang sampai saat ini MBG belum tersalurkan ke SLB.
” Ya batul,” kata Mila.
Kendati demikian, Mila menegaskan bahwa lembaga SLB sudah masuk data SPPG, akan tetapi untuk penyaluran MBG ke SLB akan dilakukan secara bertahap.
“Karena SPPG yg terdekat baru operasional, masih baru menyediakan 500 sampai 1000 porsi, jadi untuk SLB bertahap,” ujar Mila.
Untuk diketahui, di Kabupaten Bondowoso sudah ada 17 SPPG yang beroperasi, sedangkan yang masih proses pembangunan sebanyak 48 SPPG.(*)