Jurnalis : Ubay
Bondowoso, BERITALIMA.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, menunjukkan dampak positif dalam penyerapan tenaga kerja, salah satunya mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Wonosuko Kecamatan Tamanan, Bondowoso.
SPPG Wonosuko yang diresmikan pada 23 Agustus 2025 lalu ini telah mempekerjakan puluhan orang yang rata-rata dari warga setempat.
Owner SPPG Wonosuko, Fitria menjelaskan bahwa program ini telah memberikan kesempatan kerja bagi puluhan orang di desa Wonosuko.
“Program MBG ini benar-benar membantu banyak orang di sekitar sini. Kami sangat senang bisa menjadi bagian dari solusi ekonomi bagi warga Wonosuko,” ujar Fitria, Selasa (14/10/2025).
Para pekerja ini direkrut untuk membantu operasional dapur MBG, dan Fitria memastikan bahwa mereka mendapatkan kompensasi yang layak atas kerja keras mereka.
Sementara itu, sejumlah karyawan Dapur SPPG mengaku senang bisa bergabung sebagai karyawan di dapur MBG Wonosuko. Selain bisa mendapatkan penghasilan layak untuk keluarga, mereka juga bahagia bisa berkontribusi langsung untuk mencetak generasi emas 2045 dengan menyajikan makanan yang lezat dan bergizi.
“Saya sangat bersyukur bisa bekerja di sini. Selain mendapatkan gaji yang cukup, saya juga merasa bangga bisa ikut serta dalam program yang bermanfaat bagi banyak orang,” kata Qulyubi, salah satu karyawan Dapur MBG Wonosuko.
Ia mengaku sangat bahagia saat menerima gaji pertamanya.
“Waktu pertama kali menerima gaji dari MBG, cukup senang juga. Dengan gaji segitu bisa bantu-bantu orang tua, bisa menabung juga untuk keluarga,” kata dia.
Qulyubi menyadari adanya kritik terhadap program MBG. Namun ia menegaskan tim dapur tetap bekerja sepenuh hati.
“Untuk kritik dari orang lain. Kami di sini bekerja keras dengan ikhlas, dengan sepenuh hati untuk kemajuan. Kami tahu di luar sana banyak yang mengkritik soal makan bergizi ini. Namun nilai plus program ini adalah tujuan mulia pemerintah bagaimana anak-anak sekolah bisa makan bersama dengan lauk yang sama tanpa dibeda-bedakan,” ungkapnya.
Qulyubi berharap kepada pemerintah, dapur MBG tidak hanya dipertahankan, tapi juga diperluas agar bisa memberikan lebih banyak manfaat.
Menurutnya, semakin banyak dapur, berarti semakin banyak orang yang terbantu, baik dari sisi penerima manfaat gizi maupun penciptaan lapangan kerja.(*)