TAPM Kabupaten Situbondo, Abdul Gafur Bakri
Situbondo, BERITALIMA.ID – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) membuka 1.000 Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) serentak secara virtual pada Kamis (25/9/2025). Program ini difokuskan untuk mendukung pengembalian pinjaman melalui Dana Desa bagi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP).
Menteri Desa PDTT Yandri Susanto, didampingi Wakil Menteri Desa Ahmad Riza Patria, menyebut Musdesus ini sebagai langkah besar dan strategis untuk menggerakkan ekonomi desa melalui koperasi.
“Apa pun yang diputuskan dalam Musdesus ini akan menentukan arah dan keberhasilan Koperasi Desa Merah Putih di desa masing-masing. Ini adalah pintu gerbang yang sangat menentukan,” ujar Mendes Yandri.
Target 20.053 Desa Mandiri
Musdesus perdana diikuti 1.000 peserta dari berbagai daerah. Ke depan, pemerintah menargetkan 20.053 desa mandiri mengikuti agenda serupa. Pemerintah menegaskan, KDMP tidak hanya mendapatkan bimbingan teknis dan payung hukum, tetapi juga akses pembiayaan sejak awal berdiri.
Sesuai Permendes PDTT Nomor 10 Tahun 2025, desa dapat memanfaatkan hingga 30 persen pagu Dana Desa untuk mendukung pengembalian pinjaman koperasi. Namun, Wamendes Riza Patria menekankan, indikator keberhasilan KDMP adalah ketika koperasi mampu berjalan tanpa harus mengandalkan dana tersebut.
Komitmen Pemerintah dan Akses Modal
Sebagai bentuk dukungan, pemerintah memberikan imbal jasa 20 persen kepada desa yang membentuk KDMP. Skema ini diharapkan mampu membuka lapangan kerja, menyerap tenaga kerja desa, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, peserta juga mendapat paparan terkait Sistem Informasi KDMP dari Plt. Asisten Deputi Digitalisasi Koperasi Kemenkop, Risa Azmi, yang akan menjadi panduan dalam pengajuan proposal bisnis.
Langkah berikutnya, seluruh ketua koperasi peserta Musdesus akan didampingi penyusunan proposal bisnis oleh Bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) di wilayah masing-masing. Dengan demikian, koperasi desa memiliki akses modal yang lebih mudah, terarah, dan berkelanjutan.
Momentum Besar Desa
Musdesus serentak ini diyakini menjadi momentum penting bagi lahirnya koperasi-koperasi desa yang tangguh. Dengan dukungan pemerintah pusat, regulasi yang jelas, dan akses modal ke Himbara, KDMP diharapkan menjadi penggerak utama ekonomi kerakyatan di desa.
Sementara itu, TAPM Kabupaten Situbondo, Abdul Gafur Bakri, mengatakan pelaksanaan 1.000 Musdesus serentak ini menjadi langkah strategis Kementerian Desa untuk memperkuat akses modal koperasi desa, termasuk Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).
Menurutnya, pemerintah menegaskan bahwa pengelolaan dana harus hati-hati agar tidak menimbulkan kredit bermasalah serta memberi imbal jasa 20% dari keuntungan koperasi untuk desa.
“Saya menyambut penuh optimisme lahirnya KDMP. Inilah momentum besar bagi desa untuk bangkit, mengelola usaha bersama yang transparan, serta meningkatkan kesejahteraan warga. Dengan dukungan pemerintah, pendampingan yang berkelanjutan, dan partisipasi masyarakat, saya yakin KDMP akan menjadi motor penggerak kemandirian desa,” pungkasnya. (*)